Menjadi pemimpin sekaligus pemain paling senior menghadirkan situasi yang tidak mudah bagi kapten Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Yeum Hye-seon. Namun, semuanya dihadapi dengan tegar untuk sebuah mimpi.
Yeum Hye-seon makin percaya diri bahwa dia bisa menjadi juara lagi di Liga Voli Korea setelah gebrakan demi gebrakan yang terjadi dalam dua musim terakhir.
Setelah nyaris tembus ke babak playoff pada musim 2022-2023, Red Sparks merasakan kembali kompetisi musim semi dengan kelolosan perdana selama tujuh tahun.
Pemain berusia 32 tahun itu datang tepat setelah Red Sparks terjerembab ke dasar klasemen akhir pada musim 2018-2019.
Namun, pengalaman panjang hingga memegang rekor pemain putri dengan set terbanyak di Liga Voli Korea membuatnya tosser top di Negeri Ginseng itu sadar lolos ke playoff hanya membuka pintu untuk prestasi lebih tinggi.
Sayangnya, ujian berat kembali dialami Red Sparks dengan hilangnya pemain kunci saat babak playoff sudah di depan mata.
Jika musim lalu satu pemain yaitu kapten yang lama (Lee So-young) yang harus menepi, kali ini dua pemain sekaligus tumbang dalam waktu berdekatan.
Red Sparks kehilangan hitter asing Vanja Bukilic dan middle blocker utama Park Eun-jin karena cedera pergelangan kaki.
Suasana mencekam sempat tercipta karena Bukilic dan Park mengalami insiden yang sama yaitu tersandung setelah melompat dan kejadiannya berlangsung di dua laga beruntun.
Tekanan yang dialami Yeum kian berlipat karena tanggung jawab yang diembannya sebagai kapten tim.
Momen menyentuh tertangkap kamera ketika Yeum menangis di bahu Han Song-yi, veteran Liga Voli Korea yang pensiun di Red Sparks akhir musim lalu.
“Kekalahan itu satu hal, tetapi ketika pemain terus mengalami cedera itu sangat menyakiti hati saya,” ungkap Yeum.
“Dan saat melihat kak Song-yi, dia adalah pemain tertua di tim kami tahun lalu dan sekarang, tiba-tiba, saya ada di posisinya … ha ha ha,” ucapnya sambil mengusap air mata.
“Saya melalui banyak hal tetapi begitu melihatnya, air matanya keluar begitu saja.
“Saya tiba-tiba merasa emosional dan ini terjadi dua kali secara beruntun, kami terus berhadapan dengan cedera.”
“Saat itu saya berpikir apa lagi yang harus kami perbuat sekarang. Pikiran itu sungguh memengaruhi saya.”
Menjadi kapten membuat Yeum harus tegar untuk tidak membuat moral di dalam tim menjadi jatuh dan justru membawa dampak buruk.
Hal itu dilakukannya pada saat pertandingan tidak berjalan sesuai harapan.
Sebelum dibuai tren 13 kemenangan beruntun, Red Sparks sempat terjebak tren buruk saat cuma menang 1 kali dalam 6 laga pada awal musim.
Yeum Hye-seon pun bersyukur karena dukungan dari rekan-rekan setimnya. Menjiwai perannya sebagai kapten, dia tidak lupa memberi kredit kepada semuanya.
Ini termasuk Megawati Hangestri Pertiwi, opposite yang memberi warna bagi Red Sparks dengan ketajamannya di depan.
Simpati ditunjukkan Cha Sang-hyun, eks pelatih GS Caltex Seoul KIXX, yang berperan sebagai pembawa acara.
Menurut Cha, kesulitan yang dialami Red Sparks di momen krusial justru bisa memberi suntikan motivasi yang besar jika para Park Eun-jin dan Bukilic pulih tepat pada waktunya.
“Jika dengan sejumlah keajaiban kedua pemain itu kembali ke lapangan, secara pribadi saya memperkirakan ujian ini akan memiliki dampak yang hebat untuk kerja sama tim.”
“Itu akan mendorong kita menuju hasil yang positif. Jadi Yeumm Hye-seon, jangan menangis dan tetap kuat. Hal-hal baik pasti akan menghampiri Anda,” kata Cha.
Yeum Hye-seon menegaskan mimpinya untuk menjadi juara.
Masih ada waktu dua pekan bagi Red Sparks untuk mempersiapkan diri jelang babak playoff yang dimulai pada 25 Maret mendatang.
Red Sparks akan menghadapi juara bertahan, Suwon Hyundai E&C Hillstate, dalam tiga laga untuk tiket lolos ke final kejuaraaan.
Editor Naskah: M.Fauziarakhman
Editor Video: M.Fauziarakhman
Produser: Ribut Rahardjo
Sumber Berita: Bolasport.com
Sumber Foto: @red__sparks
#tribuntugu #redsparks #kaptenredsparks #yeumhyeseon
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru